Infrastruktur
Infrastruktur di Medan – Mewujudkan Kota Pintar Dengan Konektivitas Optimal
Cerdasnya infrastruktur Medan menuju kota pintar dengan konektivitas optimal, tetapi tantangan urban dan energi menanti. Temukan lebih lanjut tentang transformasi ini.
Anda sedang menyaksikan perjalanan ambisius Medan menuju menjadi kota pintar, dengan fokus pada peningkatan infrastruktur digitalnya untuk konektivitas yang lancar. Dengan pendirian Pusat Data terpusat dan Portal Kota Pintar yang ramah pengguna, kota ini mengubah cara data dikelola dan bagaimana penduduk berinteraksi dengan layanan. Kolaborasi dengan penyedia internet menjadi kunci, memenuhi permintaan konektivitas yang semakin meningkat. Namun, bagaimana upaya-upaya ini diterjemahkan menjadi manfaat nyata, dan tantangan apa yang ada di depan dalam mengubah mobilitas perkotaan dan energi berkelanjutan? Ada lebih banyak hal yang bisa diungkap tentang lanskap Medan yang sedang berkembang.
Meningkatkan Infrastruktur Digital
Untuk memperkuat infrastruktur digital Medan, kota ini sedang membangun Pusat Data dan Portal Kota Cerdas, yang sangat penting untuk mendukung sistem informasi manajemen terintegrasi. Dengan menerapkan ini, Anda dapat mengharapkan layanan pemerintah yang lebih lancar dan efisien.
Pusat data akan berfungsi sebagai pusat terpusat untuk mengelola dan menyimpan sejumlah besar data kota, memastikan bahwa informasi tersedia dan aman. Dengan portal pintar, Anda akan lebih mudah mengakses berbagai layanan kota, menjadikan interaksi dengan otoritas kota lebih nyaman dan efisien.
Layanan digital seperti Sibisa untuk pendaftaran sipil online dan Sicantik untuk perizinan sudah meningkatkan aksesibilitas. Layanan ini akan semakin diberdayakan oleh pusat data dan portal pintar, mengurangi waktu tunggu dan meminimalkan kerumitan birokrasi.
Kota ini juga fokus pada infrastruktur internet khusus, berkolaborasi dengan ISP untuk menyesuaikan jaringan yang memenuhi permintaan yang berkembang dari kota cerdas. Kolaborasi ini memastikan konektivitas yang kuat dan dapat diskalakan, penting untuk mempertahankan ekosistem digital Medan.
Dengan mengintegrasikan pendekatan strategis terhadap identitas merek, Medan dapat lebih meningkatkan inisiatif kota cerdasnya, menyelaraskan layanan digital dengan tren pasar dan meningkatkan keterlibatan pengguna.
Mengubah Mobilitas Perkotaan
Di tengah lanskap kota Medan yang ramai, transformasi mobilitas perkotaan menjadi pusat perhatian, dengan kota meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan pengalaman komuter.
Pusat dari ini adalah penerapan Sistem Transportasi Cerdas (ITS), yang mengoptimalkan aliran lalu lintas dengan menerapkan solusi lalu lintas cerdas. Sistem ini menggunakan data real-time untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan di balik operasi sinyal lalu lintas melalui Sistem Kontrol Lalu Lintas Area (ATCS). Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami perjalanan yang lebih lancar dan lebih efisien di seluruh kota.
Selain itu, Medan merevolusi jaringan transportasi umum dengan memperkenalkan bus listrik. Kendaraan ramah lingkungan ini, diluncurkan pada tahun 2023, menyediakan opsi komuter berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan mobilitas tetapi juga berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik dan pengurangan emisi karbon. Bagi Anda, ini berarti lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta opsi transportasi umum yang lebih dapat diandalkan.
Untuk lebih memudahkan perjalanan Anda, kota ini telah mengembangkan sistem E-Parking. Sistem ini merampingkan manajemen parkir, mengurangi waktu yang Anda habiskan untuk mencari tempat parkir dan mengurangi kemacetan lalu lintas secara keseluruhan.
Bersama-sama, inisiatif mobilitas cerdas ini merupakan langkah penting menuju ambisi Medan untuk menjadi kota cerdas terkemuka. Selain itu, template ramah pengguna yang ditawarkan untuk pengembangan web dapat secara signifikan meningkatkan kehadiran online bisnis di Medan, berkontribusi pada transformasi cerdas kota secara keseluruhan.
Inisiatif Energi Berkelanjutan
Medan sedang mengambil langkah signifikan dalam inisiatif energi berkelanjutan, bertujuan untuk merombak lanskap energi kota dan meningkatkan ketahanan perkotaan. Dengan memperkenalkan bus listrik umum pada tahun 2023, Anda akan mengalami pergeseran menuju transportasi ramah lingkungan, mengurangi polusi udara dan emisi karbon. Kolaborasi kota dengan sektor swasta untuk memasang 3.000 lampu jalan bertenaga surya pada tahun 2025 akan meningkatkan efisiensi energi di ruang publik, membuka jalan bagi perencanaan kota yang cerdas.
Penerapan lampu jalan LED adalah langkah maju lainnya, karena lampu ini secara signifikan mengurangi konsumsi listrik. Langkah ini tidak hanya menghemat energi tetapi juga mengurangi biaya, memungkinkan sumber daya dialokasikan ke proyek berkelanjutan lainnya. Selain itu, sistem manajemen energi pintar sedang dalam pengembangan untuk memfasilitasi transisi Medan menuju praktik energi yang lebih berkelanjutan. Usaha ini sejalan dengan inisiatif pemerintah yang berfokus pada solusi transportasi yang berkelanjutan dan efisien.
Inisiatif | Tujuan | Garis waktu |
---|---|---|
Bus Listrik Umum | Transportasi ramah lingkungan | 2023 dan seterusnya |
Lampu Jalan Bertenaga Surya | Meningkatkan efisiensi energi | Pada 2025 |
Penerapan Lampu Jalan LED | Mengurangi penggunaan listrik | Sedang berlangsung |
Sistem Manajemen Energi Pintar | Praktik energi berkelanjutan | Dalam pengembangan |
Upaya keberlanjutan ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan perkotaan Medan tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan mempromosikan masa depan yang lebih bersih dan hijau melalui integrasi surya dan peningkatan efisiensi energi.
Kesimpulan
Bayangkan berjalan melalui jalan-jalan Medan yang ramai, di mana konektivitas yang mulus menyatu di setiap sudut, membuat hidup lebih lancar dan lebih bersemangat. Dengan tulang punggung digital kota yang sudah kuat, Anda dapat mengakses layanan dengan mudah hanya dengan satu ketukan, merasakan denyut nadi kota pintar yang sesungguhnya. Saat Medan terus berinovasi dan berkembang, Anda tidak hanya menyaksikan perubahan; Anda adalah bagian dari komunitas yang bergerak maju, merangkul masa depan di mana teknologi dan kehidupan urban berpadu secara harmonis.
Infrastruktur
Perusahaan Aguan Memegang Sertifikat HGB di Pagar Laut Tangerang, Berikut Faktanya
Yakin ingin mengetahui dampak sertifikat HGB PT Cahaya Inti Sentosa di Pagar Laut Tangerang? Temukan fakta-fakta penting yang terungkap di sini.
Perusahaan Aguan, PT Cahaya Inti Sentosa, memiliki sertifikat HGB penting untuk 20 bidang air di Pagar Laut, Tangerang. Sertifikasi ini menyoroti tantangan hukum dan ekonomi seputar penggunaan lahan pesisir. Seiring kepatuhan terhadap peraturan lokal menjadi kritis, komunitas menghadapi tekanan ekonomi, terutama nelayan lokal yang terdampak oleh pengembangan ini. Investigasi pemerintah terhadap keabsahan sertifikat ini telah dimulai, memunculkan pertanyaan tentang masa depan kepemilikan dan hak penggunaan lahan. Memahami dinamika ini sangat penting, dan kita baru saja menggarisbawahi kompleksitas situasi ini. Wawasan lebih lanjut menanti di depan.
Detail Sertifikasi HGB
Sertifikasi HGB memainkan peran penting dalam mengatur penggunaan lahan, khususnya di area pesisir. Sebagai contoh, PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), anak perusahaan dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PIK 2), memegang sertifikasi HGB untuk 20 kavling air di wilayah pesisir Tangerang. Sertifikasi ini merupakan bagian dari proses HGB yang lebih luas yang memastikan lahan digunakan sesuai dengan peraturan lokal.
Secara total, 263 area air di Banten telah disertifikasi di bawah HGB, dengan PT Intan Agung Makmur mengelola 234 kavling tersebut.
Sertifikat HGB untuk area pesisir ini diterbitkan pada tahun 2025, yang membuka peluang untuk peninjauan kembali keabsahan mereka dalam lima tahun, terutama jika terdapat cacat prosedural. Pentingnya kepatuhan regulasi ditekankan dengan dimulainya proses HGB setelah persetujuan perencanaan tata ruang lokal pada Maret 2023.
Namun, konfirmasi Menteri Nusron Wahid terhadap sertifikat HGB di area Pagar Laut menimbulkan pertanyaan tentang legalitas dan kepemilikan mereka, yang semakin memperumit pemandangan penggunaan lahan di region pesisir ini. Saat kita mengeksplorasi detail ini, kita harus tetap waspada terhadap implikasi bagi pemilik lahan dan komunitas.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Menganalisis dampak ekonomi dan sosial dari sertifikasi HGB mengungkapkan tantangan signifikan bagi masyarakat lokal, terutama nelayan di Tangerang. Pembangunan pagar pantai telah memberlakukan pembatasan penangkapan ikan yang telah menyebabkan kerugian diperkirakan sebesar Rp8 miliar bagi nelayan lokal, yang secara langsung mengancam mata pencaharian mereka. Situasi ini menyoroti kesenjangan kekayaan yang semakin besar antara entitas korporat dan komunitas nelayan, meningkatkan kekhawatiran tentang ketahanan komunitas.
Penyelidikan hukum yang sedang berlangsung mengenai sertifikat HGB menambah lapisan kompleksitas lain, berpotensi mempengaruhi kepercayaan investor dan pengembangan ekonomi masa depan. Rencana pembongkaran pagar pantai yang dijadwalkan pada tanggal 22 Januari 2025, menawarkan sedikit harapan dengan mengembalikan akses ke area penangkapan ikan yang vital.
Untuk menggambarkan situasi lebih baik, kita dapat memeriksa tabel berikut:
Kategori Dampak | Deskripsi | Dampak Ekonomi |
---|---|---|
Pembatasan Penangkapan Ikan | Akses terbatas ke area penangkapan ikan tradisional | Kerugian Rp8 miliar |
Ketimpangan Kekayaan | Korporat vs. nelayan lokal | Peningkatan ketimpangan |
Ketahanan Komunitas | Tegangan pada ekonomi lokal | Keberlanjutan berkurang |
Penyelidikan Hukum | Kepercayaan dalam investasi | Masa depan yang tidak pasti |
Pembongkaran Pagar Pantai | Mengembalikan akses ke area penangkapan ikan | Pemulihan potensial |
Dampak-dampak ini mendorong kita untuk mempertimbangkan solusi berkelanjutan yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Penyelidikan dan Respons Pemerintah
Penyelidikan pemerintah mengenai masalah sertifikasi HGB yang melingkupi Desa Kohod semakin mendapatkan momentum seiring dengan tindakan tegas pejabat kunci untuk memastikan kepatuhan dan akuntabilitas.
Menteri Nusron Wahid telah menugaskan Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan untuk berkolaborasi dengan Badan Informasi Geospasial, dengan fokus pada verifikasi keabsahan sertifikat HGB terkait garis pantai. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa dokumen-dokumen tersebut berasal dari tahun 1982, dengan hasil yang diharapkan pada tanggal 21 Januari 2025.
Sementara itu, Menteri Kelautan, Sakti Wahyu Trenggono, telah meningkatkan masalah pagar laut kepada Presiden Prabowo Subianto untuk penyelidikan hukum, menekankan kebutuhan akan kejelasan tentang kepemilikan dan legalitas.
Penting untuk dicatat bahwa tindakan hukum yang dimulai oleh LBHAP PP Muhammadiyah dan berbagai LSM telah melibatkan delapan individu dan Grup Agung Sedayu, menyoroti tantangan yang berkelanjutan dalam pengelolaan pesisir.
- Proses verifikasi sangat penting untuk memastikan akuntabilitas pemerintah.
- Implikasi hukum dapat membentuk kembali kepemilikan tanah dan peraturan pesisir.
- Penghancuran struktur yang tidak berizin dijadwalkan pada tanggal 22 Januari 2025, mencerminkan tindakan penegakan hukum yang serius.
Perkembangan ini menandai titik kritis dalam menegakkan hukum dan melindungi hak-hak komunitas.
Infrastruktur
Komandan Militer Indonesia: Tanggul Laut Tangerang Akan Diperkuat untuk Kenyamanan Nelayan
Lihat bagaimana inisiatif militer Indonesia untuk memperkuat tembok laut Tangerang dapat mengubah kehidupan nelayan lokal dan memengaruhi ekonomi mereka ke depannya.
Kami memahami inisiatif militer Indonesia untuk memperkuat tanggul laut Tangerang, dengan fokus pada peningkatan akses nelayan lokal ke area penangkapan ikan yang vital bagi mereka. Keputusan ini muncul dari investigasi berkelanjutan yang mengungkapkan bahwa tanggul laut menghalangi rute penangkapan ikan, sehingga menghambat mata pencaharian lokal. Kolaborasi antara militer dan Kementerian Kelautan dan Perikanan sangat penting, karena mereka bertujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan nelayan dengan perlindungan lingkungan yang diperlukan. Penguatan ini pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat tangkapan dan pertumbuhan ekonomi untuk komunitas Tanjung Pasir. Untuk wawasan lebih lanjut mengenai dampak jangka panjang dari inisiatif ini, masih banyak yang dapat dijelajahi.
Latar Belakang Masalah Tembok Laut
Pagar laut misterius di dekat Ketapang, Tangerang, telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan di antara nelayan lokal dan anggota masyarakat, karena menghalangi akses mereka ke area penangkapan ikan yang vital.
Pagar sepanjang 30,16 km ini telah menyebabkan kontroversi pagar laut, menimbulkan pertanyaan tentang hak penangkapan ikan dan legalitas keberadaannya. Meskipun telah ada penyelidikan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 9 Januari, belum ada pemilik yang dapat diidentifikasi.
Pagar ini bertentangan dengan peraturan tentang pemanfaatan ruang laut publik, langsung berdampak pada mata pencaharian nelayan lokal. TNI telah menyatakan dukungan kuat untuk membongkar pagar tersebut guna mengembalikan akses ke area penangkapan ikan yang penting ini.
Seiring meningkatnya ketegangan, kejelasan mengenai kepemilikan dan penegakan hak penangkapan ikan tetap sangat penting untuk masa depan komunitas.
Koordinasi Pemerintah dan Tantangan
Meskipun urgensi untuk membongkar tembok laut Tangerang sangat terasa, kita juga harus mengakui kompleksitas yang terlibat dalam koordinasi pemerintah.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, telah mendesak agar penghancuran dihentikan, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung dan potensi implikasi hukum yang terkait dengan tembok laut tersebut.
Hal ini menyoroti ketegangan kritis antara direktif militer, seperti yang ditekankan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan kebutuhan akan tanggapan pemerintah yang menyeluruh untuk menilai pertimbangan lingkungan dan hukum.
Saat kita menavigasi tantangan ini, menyeimbangkan kebutuhan segera dari nelayan lokal dengan kebutuhan akan akuntabilitas dan pengamanan lingkungan tetap menjadi hal yang sangat penting.
Kolaborasi efektif antara TNI AL dan KKP sangat penting untuk pendekatan yang bertanggung jawab terhadap masalah yang kompleks ini.
Dampak Komunitas dan Manfaat Ekonomi
Ketika kita mempertimbangkan dampak komunitas dan manfaat ekonomi dari pembongkaran tembok laut Tangerang, jelas bahwa keputusan ini memiliki potensi besar bagi nelayan lokal dan pekerja akuakultur.
Penghapusan penghalang ini akan sangat meningkatkan akses ke wilayah perikanan yang vital, langsung mendukung mata pencaharian mereka.
Berikut adalah beberapa poin penting untuk dipertimbangkan:
- Akses yang ditingkatkan dapat meningkatkan tingkat tangkapan bagi sekitar 3.888 nelayan lokal.
- Pertumbuhan ekonomi diantisipasi melalui peluang perikanan yang ditingkatkan.
- Inisiatif ini memperkuat keterlibatan komunitas dalam memulihkan sumber daya kelautan.
- Manfaat jangka panjang akan mendukung kondisi ekonomi umum komunitas Tanjung Pasir.
Bersama-sama, kita dapat merangkul perubahan ini, memastikan masa depan yang lebih cerah bagi komunitas perikanan kita dan vitalitas ekonomi mereka.
Infrastruktur
Alasan Mengapa Menteri Kelautan dan Perikanan Meminta untuk Tidak Membongkar Tanggul Laut Tangerang
Latar belakang penting di balik permintaan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk tidak membongkar tembok laut Tangerang mengungkapkan isu yang lebih dalam dan kompleks.
Menteri Kelautan dan Perikanan mendesak kita untuk tidak membongkar tembok laut Tangerang karena beberapa alasan penting. Pertama, sangat penting untuk mempertahankan bukti bagi penyelidikan hukum yang sedang berlangsung terkait pembangunannya yang tidak memiliki izin yang diperlukan. Kedua, membongkar tembok saat ini bisa merusak ekosistem laut setempat, yang menghadapi ancaman dari proyek-proyek tidak resmi. Selain itu, keterlibatan nelayan lokal menekankan betapa pentingnya masalah ini bagi komunitas. Pada akhirnya, kita harus memprioritaskan kejelasan hukum dan integritas lingkungan sebelum melakukan tindakan drastis. Jika kita menelusuri lebih lanjut, kita akan mengungkap lebih banyak lapisan dari situasi mendesak ini dan implikasinya untuk masa depan.
Pentingnya Investigasi yang Sedang Berlangsung
Dalam penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai dinding laut Tangerang, kita tidak bisa mengabaikan pentingnya melestarikan bukti yang ada. Dinding laut bambu, yang membentang lebih dari 30 kilometer, sangat penting untuk memahami legalitas pemasangan berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja. Dengan mempertahankan struktur ini tetap utuh, kita memastikan bahwa prosedur penyelidikan dapat efektif mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas proyek yang dianggap ilegal ini.
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, menekankan bahwa setiap pembongkaran harus menunggu sampai proses hukum menjelaskan ukuran pertanggungjawaban. Pendekatan ini memperkuat komitmen kita terhadap transparansi dan keadilan. Kita harus menuntut pertanggungjawaban individu, terutama ketika nelayan lokal terlibat, namun beberapa di antaranya gagal merespons pemanggilan.
Seiring kita mendalami penyelidikan ini, kita diingatkan bahwa melestarikan bukti tidak hanya tentang dinding laut itu sendiri; ini tentang melindungi masa depan bersama kita. Memastikan bahwa kehati-hatian diikuti dalam penyelidikan ini memungkinkan kita untuk membela hak dan kebebasan kita.
Kita berhak mengetahui siapa yang berada di balik keputusan-keputusan ini, dan melestarikan bukti merupakan langkah dasar menuju pencapaian kejelasan dan pertanggungjawaban tersebut.
Pertimbangan Hukum dan Regulasi
Lanskap hukum dan regulasi yang mengelilingi tembok laut Tangerang ini kompleks dan sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dalam penyelidikan yang sedang berlangsung. Saat kita menggali implikasi hukumnya, terlihat jelas bahwa pemasangan tembok laut ini tidak memiliki izin yang diperlukan seperti yang diwajibkan oleh Undang-Undang Cipta Kerja, yang mengatur bahwa semua konstruksi maritim harus mematuhi regulasi perencanaan ruang. Pengabaian ini bisa mengakibatkan konsekuensi serius bagi mereka yang terlibat.
Sebelum ada pembongkaran, kita harus mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan tembok tersebut. Langkah ini penting untuk menegakkan prinsip-prinsip keadilan dan memastikan bahwa semua yang terlibat dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menekankan pentingnya menjaga kejelasan dalam masalah ini untuk melindungi integritas proses hukum.
Selain itu, Kementerian berencana untuk memberlakukan sanksi administratif terhadap mereka yang melanggar regulasi konstruksi. Dengan menunda pembongkaran, kita memungkinkan pemeriksaan menyeluruh terhadap situasi, memastikan bahwa setiap persyaratan prosedural terpenuhi.
Pendekatan ini tidak hanya melindungi akuntabilitas hukum, tetapi juga mencerminkan komitmen kami untuk menegakkan negara hukum dalam upaya pengembangan pesisir kita.
Penilaian Dampak Lingkungan
Pembangunan pembatas laut di Tangerang menimbulkan ancaman besar bagi ekosistem laut kita, memunculkan kekhawatiran mendesak yang memerlukan penilaian dampak lingkungan yang komprehensif. Saat kita menggali masalah ini, kita harus mengakui peran kritis penilaian ini dalam melindungi keanekaragaman hayati laut kita.
Pemasangan pembatas bambu telah memicu kekhawatiran, terutama karena berada dalam area konservasi yang ditetapkan. Saat ini, Kementerian Lingkungan sedang melakukan evaluasi untuk menilai kerusakan yang ditimbulkan pada habitat lokal.
Penting bagi kita untuk memahami risiko yang terlibat, karena pembatas tersebut belum menunjukkan manfaat lingkungan apa pun. Sebaliknya, hal ini menyoroti kebutuhan mendesak akan strategi konservasi yang efektif untuk melindungi kehidupan laut kita.
Selain itu, ketiadaan izin kesesuaian lahan untuk konstruksi ini memperumit kepatuhan dan menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas. Tanpa izin tersebut, kita membahayakan keseimbangan ekosistem kita, yang dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang.
Kita harus mendukung penilaian dampak lingkungan yang menyeluruh, memastikan bahwa semua konstruksi laut mematuhi regulasi yang dirancang untuk melindungi lautan kita. Dengan demikian, kita dapat membina hubungan yang lebih berkelanjutan dengan lingkungan laut kita, menjaga keindahan dan keanekaragaman hayati mereka untuk generasi yang akan datang.
-
Tak Berkategori1 hari ago
Pembunuhan Seorang Satpam di Bogor, Anak Majikan Menawarkan Rp 5 Juta untuk Menyelesaikan Kasus
-
Pemilu2 minggu ago
Politik di Medan 2025 – Tren dan Koalisi Baru yang Mempengaruhi Pemilihan
-
Ekonomi2 minggu ago
Pertumbuhan Ekonomi Medan Didorong oleh Inovasi dan UMKM Lokal
-
Infrastruktur2 hari ago
Komandan Militer Indonesia: Tanggul Laut Tangerang Akan Diperkuat untuk Kenyamanan Nelayan
-
Pariwisata2 minggu ago
Turis Internasional Sambut Destinasi Baru Medan Pada Tahun 2025
-
Tak Berkategori1 hari ago
Zeus, Raja Judi Online, Ditangkap oleh Polisi, Aset Bernilai Miliaran Disita
-
Infrastruktur2 minggu ago
Bandara Kualanamu Medan – Menjadi Pusat Penerbangan Utama di Sumatra
-
Kelapa Sawit2 minggu ago
Industri Minyak Sawit Medan – Meningkatkan Standar Produksi Berkelanjutan