Ekonomi
Medan 2025 – Keberhasilan Program Pemerintah dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah
Lihat bagaimana Medan 2025 menjadi contoh sukses program pemerintah dalam memajukan ekonomi daerah; perubahan ini bisa jadi inspirasi bagi wilayah lain.

Bayangkan satu tahun di mana Medan dengan lembut melangkah ke masa depan ekonomi yang lebih cerah, berkat program-program strategis pemerintah. Ketika Anda menjelajahi bagaimana inisiatif-inisiatif ini mempengaruhi bisnis lokal, Anda akan menemukan bahwa penekanan pada keterlibatan masyarakat dan pengembangan infrastruktur benar-benar membuahkan hasil. Fokus pemerintah pada pendidikan, transportasi, dan konektivitas digital bukan hanya tentang angka di atas kertas—ini adalah tentang merancang pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup. Tetapi bagaimana tepatnya perubahan ini merambat melalui masyarakat, dan pelajaran apa yang mungkin mereka tawarkan untuk daerah lain? Masih banyak yang harus diungkap dalam transformasi menarik ini.
Strategi Fiskal untuk Pertumbuhan

Bagaimana Medan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat pada tahun 2025? Dengan fokus pada keberlanjutan fiskal dan optimalisasi pendapatan, Medan dapat memposisikan dirinya untuk masa depan yang makmur. Proyeksi pendapatan daerah untuk tahun 2025 adalah Rp. 7,44 triliun, dengan pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp. 4,10 triliun. Ini menyoroti pentingnya mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan lokal. Dengan memaksimalkan sumber-sumber ini, Anda tidak hanya meningkatkan keberlanjutan fiskal tetapi juga memastikan bahwa kesehatan keuangan Medan tetap kuat. Dengan mengintegrasikan riset pasar ke dalam strategi fiskal, Medan dapat menyelaraskan inisiatif ekonominya dengan kebutuhan dan preferensi komunitasnya, mirip dengan strategi branding yang efektif. Dengan total belanja daerah ditetapkan sebesar Rp. 7,41 triliun, pengeluaran operasional mencapai 80,62% dari anggaran, yang penting untuk meningkatkan layanan publik secara efisien. Dengan mengelola pengeluaran ini secara strategis, Anda dapat memastikan bahwa dana publik digunakan secara efektif, sejalan dengan tujuan pertumbuhan jangka panjang. Selain itu, pembiayaan defisit anggaran yang disepakati sebesar Rp. 70 miliar menunjukkan komitmen untuk mengelola keuangan dengan bijaksana. Pendekatan perencanaan bottom-up dari R.APBD 2025 menyelaraskan strategi fiskal dengan kebutuhan masyarakat, memastikan investasi berdampak dan berkelanjutan.
Inisiatif Ekonomi Utama
Lanskap ekonomi Medan akan mengalami transformasi melalui inisiatif yang ditargetkan untuk mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan. Anggaran kota tahun 2025 menguraikan rencana strategis untuk meningkatkan ekonomi lokal dengan mengoptimalkan pendapatan tanpa membebani warga lebih lanjut. Investasi berkelanjutan menjadi yang terdepan, dengan pengeluaran daerah yang luar biasa sebesar Rp. 7,41 triliun. Ini termasuk 17,43% yang dialokasikan untuk belanja modal yang dirancang untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur berkelanjutan. Aspek kunci dari inisiatif ini adalah keterlibatan masyarakat. Pemerintah Medan telah mengadopsi pendekatan perencanaan dari bawah ke atas, memastikan bahwa suara dan kebutuhan warga setempat membentuk strategi ekonomi. Dengan menyelaraskan anggaran dengan prioritas komunitas dan mengintegrasikan daerah sekitarnya, Medan bertujuan untuk memantapkan diri sebagai pusat metropolitan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan inklusivitas tetapi juga memastikan bahwa manfaat ekonomi tersebar luas dan adil. Anggaran ini juga menangani isu-isu strategis seperti mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia. Dengan berinvestasi dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan, Medan menempatkan tenaga kerjanya sebagai keunggulan kompetitif. Komitmen terhadap kepuasan pelanggan tercermin dalam cara pemerintah mengintegrasikan umpan balik masyarakat ke dalam rencananya, memastikan kesuksesan jangka panjang dan kepercayaan. Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% hingga 5,7% untuk Sumatera Utara, didorong oleh ekspor tinggi dan investasi yang ditargetkan, Medan siap untuk masa depan yang makmur.
Dampak pada Pembangunan Lokal

R.APBD Kota Medan untuk tahun 2025 menetapkan langkah untuk pembangunan lokal yang berdampak dengan memproyeksikan total pendapatan daerah sebesar Rp. 7,44 triliun. Kerangka keuangan yang ambisius ini membuka banyak peluang untuk keterlibatan masyarakat dan pengembangan infrastruktur.
Dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang diharapkan mencapai Rp. 4,10 triliun, pemerintah berfokus pada optimalisasi pendapatan untuk mendukung proyek-proyek yang secara langsung menguntungkan masyarakat. Penekanan ini memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dilakukan dari atas ke bawah tetapi juga didorong oleh kebutuhan dan aspirasi lokal.
Sebagian besar anggaran, Rp. 1,29 triliun, akan dialokasikan untuk belanja modal, secara khusus menargetkan perbaikan infrastruktur dan konektivitas. Peningkatan ini sangat penting untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi dan memastikan pertumbuhan yang merata di seluruh Medan.
Dengan berinvestasi dalam jalan, transportasi umum, dan konektivitas digital, Anda akan melihat pergerakan barang dan orang yang lebih efisien, yang pada gilirannya meningkatkan bisnis lokal dan penciptaan lapangan kerja.
Selain itu, 80,62% dari belanja daerah dialokasikan untuk belanja operasional. Alokasi ini menyoroti pentingnya manajemen yang efisien untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Penyesuaian strategis dengan kerangka kerja makroekonomi membangun fondasi metropolitan yang kuat, memastikan bahwa pembangunan Medan inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, kota ini menerapkan penawaran layanan komprehensif untuk meningkatkan visibilitas merek dan kehadiran pasar, menyelaraskan bisnis lokal dengan tujuan ekonomi yang lebih luas.
Kesimpulan
Dalam perjalanan Medan tahun 2025, Anda akan melihat denyut nadi kemajuan yang bergetar melawan latar belakang tradisi. Saat sekolah-sekolah dipenuhi dengan pikiran yang bersemangat dan jalan-jalan berdengung dengan transportasi yang efisien, pembuluh digital kota ini berdenyut dengan konektivitas. Program-program pemerintah ini bukan hanya kebijakan; mereka adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan, menghubungkan aspirasi komunitas dengan realitas ekonomi. Dengan setiap investasi, Anda tidak hanya menyaksikan pertumbuhan; Anda merasakan simfoni perubahan yang menyelaraskan mimpi dengan pencapaian nyata.
Ekonomi
Modal Rp10 Juta: Haruskah Saya Membeli Sukuk Ritel, Saham, atau Emas?
Menavigasi pilihan investasi dengan Rp10 juta: apakah Anda harus memilih Sukuk Ritel, saham, atau emas? Temukan opsi mana yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Saat mempertimbangkan cara menginvestasikan Rp10 juta, kita mungkin bertanya-tanya: opsi mana yang benar-benar sesuai dengan tujuan keuangan kita? Dengan berbagai strategi investasi yang tersedia, penting untuk melakukan penilaian risiko secara menyeluruh agar kita dapat menentukan apa yang sesuai dengan kebutuhan pribadi kita.
Sukuk Ritel SR022 menonjol sebagai pilihan yang andal, menawarkan imbal hasil tetap sebesar 6,45% per tahun selama tenor tiga tahun. Investasi ini menjamin pembayaran kupon bulanan, memberikan aliran pendapatan yang dapat diprediksi. Bagi kita yang mencari stabilitas dan risiko yang lebih rendah, Sukuk Ritel bisa menjadi pilihan yang bijak. Hal ini memungkinkan kita menghindari ketidakpastian fluktuasi pasar, sehingga investasi kita tumbuh secara stabil dari waktu ke waktu.
Namun, penting untuk diakui bahwa meskipun imbal hasil tetap ini menarik, mungkin tidak mampu mengimbangi inflasi atau memberikan pertumbuhan agresif seperti yang diinginkan beberapa investor.
Di sisi lain, pasar saham menawarkan peluang investasi yang lebih dinamis. Saat ini, IHSG menunjukkan pertumbuhan yang moderat sebesar 0,88% sejak awal tahun. Namun, perlu dicatat bahwa saham perbankan besar mengalami kenaikan signifikan sebesar 5,55% pada Mei 2025 saja.
Investasi di saham dapat menawarkan pengembalian yang lebih tinggi, tetapi juga disertai dengan volatilitas yang meningkat. Jika kita cenderung mengambil risiko dan memiliki kapasitas untuk menghadapi fluktuasi pasar, saham mungkin memberikan potensi kebebasan finansial yang lebih besar.
Kemudian, emas, yang tahun ini muncul sebagai investasi paling menguntungkan, mengalami apresiasi sebesar 26% menjadi US$3.313,94 per troy ounce. Emas tidak hanya berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi juga sebagai penyangga terhadap volatilitas pasar.
Mengingat tren saat ini, berinvestasi Rp10 juta dalam emas dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp2,6 juta, menjadikannya opsi yang menarik bagi kita yang bersedia menghadapi risiko lebih tinggi demi potensi pengembalian yang lebih besar.
Pada akhirnya, keputusan bergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi kita. Sukuk Ritel menawarkan pengembalian yang aman dan dapat diprediksi, sementara emas dan saham menawarkan peluang untuk keuntungan yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih besar pula.
Menyeimbangkan faktor-faktor ini sangat penting agar investasi kita sesuai dengan aspirasi keuangan kita. Dengan menilai prioritas secara hati-hati, kita dapat membuat pilihan yang tepat dan menuju kebebasan finansial.
Ekonomi
Sri Mulyani Mengangkat Direktur Jenderal Pajak dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai di Kementerian Keuangan Esok Hari
Perubahan kepemimpinan utama di Kementerian Keuangan berjanji akan membentuk ulang operasi perpajakan dan bea cukai; temukan bagaimana penunjukan ini akan mempengaruhi ekonomi.

Sri Mulyani Indrawati akan merombak kepemimpinan di Kementerian Keuangan dengan mengangkat Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak yang baru dan Letjen Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai pada tanggal 23 Mei 2025. Peristiwa ini menandai momen penting dalam upaya berkelanjutan Kementerian untuk meningkatkan administrasi pajak dan melaksanakan reformasi di bidang kepabeanan.
Seiring kita menantikan pelantikan tersebut, jelas bahwa pengangkatan ini lebih dari sekadar pergantian personel; mereka melambangkan sebuah langkah strategis yang bertujuan memperkuat infrastruktur keuangan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Bimo Wijayanto datang menggantikan Suryo Utomo, dan latar belakangnya menunjukkan bahwa dia sangat mampu menghadapi tantangan modernisasi proses perpajakan. Pengangkatannya menandai fokus baru terhadap efisiensi dan transparansi dalam administrasi pajak.
Kita tahu bahwa wajib pajak semakin mengharapkan pengalaman yang lancar, dan dengan Bimo di pucuk pimpinan, kita dapat mengharapkan strategi inovatif yang bertujuan mengurangi birokrasi dan meningkatkan kepatuhan. Sangat penting bagi kita sebagai pemangku kepentingan untuk mendukung perubahan ini, karena mereka menjanjikan terciptanya lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan ekonomi.
Di bidang kepabeanan, Letjen Djaka Budi Utama mengambil alih dari Askolani. Latar belakang militernya mungkin membawa pendekatan disiplin dalam reformasi bea dan cukai, yang penting untuk mengatasi kompleksitas perdagangan dan pengelolaan perbatasan.
Kita menyadari bahwa dalam ekonomi yang semakin terintegrasi secara global saat ini, operasi kepabeanan yang efektif sangat penting untuk melindungi kepentingan nasional sekaligus memfasilitasi perdagangan internasional. Kepemimpinan Djaka bisa memimpin proses yang lebih efisien yang tidak hanya meningkatkan penerimaan negara tetapi juga membangun kepercayaan dan kerja sama di antara para pelaku perdagangan.
Acara pelantikan di Kementerian Keuangan di Jakarta dijadwalkan berlangsung mulai pukul 09:30 WIB dan akan disiarkan langsung, memungkinkan kita menyaksikan transisi penting ini dalam kepemimpinan.
Deni Surjantoro, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi, telah memastikan bahwa acara ini juga akan mencakup pengangkatan pejabat lain yang sedang menjalani rotasi di lingkungan Kementerian, memperkuat sifat komprehensif dari reshuffle kepemimpinan ini.
Seiring kita menantikan visi baru dari para pemimpin ini, sangat penting bagi kita untuk tetap terlibat dan terinformasi. Perubahan dalam administrasi pajak dan reformasi kepabeanan ini bukan sekadar penyesuaian teknis; mereka mewakili perjalanan kolektif kita menuju sistem keuangan yang lebih efisien dan adil.
Mari kita sambut peluang transformasi ini, karena berpotensi membentuk lanskap ekonomi untuk tahun-tahun mendatang.
Ekonomi
Thanks to Dividends, These Stocks Have Become Targets for Foreigners: Bri-Astra Included
Dividen mendorong investasi asing ke saham seperti BRI dan Astra, tetapi apa yang membuat perusahaan-perusahaan ini menonjol di pasar Indonesia?

Seiring meningkatnya minat investor asing untuk mencari peluang di pasar saham Indonesia, kita melihat adanya fokus yang cukup besar pada perusahaan-perusahaan yang menjanjikan pengembalian dividen yang kuat. Tren ini sangat terlihat pada saham-saham papan atas seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Astra International, yang telah menarik perhatian modal asing.
Para investor tidak hanya mencari saham sembarangan; mereka secara khusus menargetkan saham yang menawarkan distribusi dividen yang menarik dan konsisten.
BRI menonjol dengan pengumuman pembagian dividen besar-besaran sebesar Rp51,74 triliun, yang setara dengan Rp343,40 per saham. Pengembalian yang mengesankan ini jelas meningkatkan daya tariknya bagi investor asing, yang selalu mencari aset yang mampu menghasilkan pendapatan yang andal.
Besarnya pembayaran dividen BRI menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan yang solid dan komitmennya untuk mengembalikan nilai kepada para pemegang saham. Saat kita menganalisis pasar, menjadi jelas bahwa dividen yield yang signifikan seperti ini sangat penting dalam mendorong investasi asing ke saham-saham Indonesia.
Astra International adalah contoh utama lain dari saham dividen yang diminati di pasar Indonesia. Kinerja yang konsisten dan sejarah dividen yang kuat menjadikannya bagian penting dalam banyak portofolio investasi asing.
Ketertarikan yang meningkat terhadap Astra bukanlah kebetulan; hal ini mencerminkan tren yang lebih luas di mana investor asing memprioritaskan perusahaan yang mampu memberikan pengembalian yang stabil dan dapat diprediksi. Kombinasi fundamental perusahaan yang kuat dan kebijakan dividen yang menarik menciptakan alasan yang kuat untuk berinvestasi, terutama bagi mereka yang mencari stabilitas dalam portofolio mereka.
Kecenderungan pembayaran dividen secara reguler dari saham-saham Indonesia ini mendorong keterlibatan yang lebih besar dari investor asing. Hal ini menciptakan lingkungan pasar yang lebih dinamis, di mana perusahaan yang mengutamakan pengembalian kepada pemegang saham dihargai dengan masuknya modal yang meningkat.
Saat kita mengamati fenomena ini, menjadi jelas bahwa saham-saham dividen bukan hanya alat keuangan, tetapi juga merupakan alat strategis yang menarik investasi asing, memungkinkan para pihak internasional untuk mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.