Connect with us

Ekonomi

Ekonomi Semakin Memburuk, Akankah Indonesia Mengalami Krisis?

Pengamat yang tajam sedang mempertanyakan stabilitas ekonomi Indonesia karena tanda-tanda resesi mengintai—apakah tindakan tegas akan cukup untuk menghindari krisis?

penurunan ekonomi menimbulkan kekhawatiran

Saat kita meneliti ekonomi di Indonesia, jelas bahwa negara ini menghadapi tantangan signifikan yang dapat memengaruhi jalur pertumbuhan ekonomi. Revisi terbaru perkiraan pertumbuhan ekonomi oleh Dana Moneter Internasional (IMF) menjadi 4,7% untuk tahun 2025-2026 menegaskan kekhawatiran tentang ketahanan ekonomi Indonesia. Penyesuaian ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas terkait tantangan global, termasuk perang dagang yang sedang berlangsung dan inflasi yang terus-menerus, yang tidak hanya mengancam stabilitas Indonesia tetapi juga kemampuannya untuk berintegrasi ke dalam ekonomi global.

Rasio ekspor terhadap PDB Indonesia, yang berkisar sekitar 25%, secara tajam menggambarkan integrasi global yang terbatas ini. Jika dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan seperti Singapura (180%), Vietnam (79%), dan Thailand (60%), menjadi jelas bahwa Indonesia masih memiliki banyak hal yang harus diperbaiki. Rasio yang rendah ini menunjukkan ketergantungan yang signifikan pada konsumsi domestik daripada pasar internasional, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tanpa kehadiran yang lebih kuat di panggung global, kita berisiko tertinggal lebih jauh dari pesaing di kawasan.

Selain itu, industri padat karya yang padat tenaga kerja sedang menghadapi tantangan operasional yang kritis. Potensi kehilangan pekerjaan yang meningkat dan menurunnya produktivitas menjadi ancaman besar bagi sektor ini. Ketika industri-industri ini mengalami kesulitan, dampaknya menyebar ke seluruh perekonomian, memengaruhi tidak hanya tingkat ketenagakerjaan tetapi juga kepercayaan dan pengeluaran konsumen. Keterkaitan faktor-faktor ini menggambarkan gambaran ekonomi nasional yang mengkhawatirkan.

Kementerian Keuangan baru-baru ini melaporkan pendapatan nasional yang lambat, yang diperburuk oleh masalah administratif terkait pelaksanaan sistem Coretax. Penundaan dalam pengumpulan pajak semakin memperparah tantangan keuangan yang dihadapi pemerintah. Pendapatan yang lambat ini menghambat potensi investasi publik dalam infrastruktur dan program sosial, yang semakin memperkuat stagnasi ekonomi.

Dengan tanda-tanda resesi semakin terlihat jelas, terutama saat pertumbuhan melambat pada awal 2025, mendesaknya langkah-langkah nyata menjadi semakin penting.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Copyright © 2025 The Speed News Indonesia